Belajar pada Pohon...

|


di sebuah bukit,
di atas air terjun,
ada sebuah pohon..
dimana langit biru berjalan di belakangnya..
angin dingin meniup pelupuknya..
dia menjulang berdiri
dengan bebas...

menawarkan kehidupan,
pada setiap makhluk hutan...
yang telah mengunjunginya,
bertahun lamanya..
dengan rasa hormat,
sebagai tempat berlindung,

guratan itu,
membentuk bayangan berwarna..
menjelma rongga kehidupan
menandai lapuk tubuhmu..
yang tergerus waktu..

belajar dari sebuah pohon..
tersimpan banyak cerita..
menawarkan pengertian kepada kita...
tentang pengabdian tanpa kata..

Angin dan Mawar Dekat Jendela....

|

sekuntum mawar termangu dekat jendela..
dan angin desir menjelma sang pangeran...


ia seorang angin malam,
bersinjingkat dalam pekat dan kebekuan memanjang
berkawan dengan jalanan, tembok, atap dan burung malam..
tidak secuil pun arti 'mencintai'..


ketika cahaya bening meleleh,
terpapar sangkar burung yang menguning,
ketika gelap berlarian sembunyi,
dan cahaya itu pun datang,
angin hanya dapat berkaca di jendela..
inginnya, menari bersama sang mawar
berputar putar dan terbang ke tempat yang selalu ber pelangi...
namun,
ia berdesir dalam diam ketika melewati mawar..


dan mawar hanya bersandar pada kaca jendela
lelah dengan angannya sendiri..


dan,
di pagi yang cerah itu,
aku merasakan semerbak mawar
dengan angin sepoi sepoi..

m a l a m......

|

mencoba menggambar cetak cahaya di jubah malam

biar ada sedikit binar dalam kelam tanda ada harapan

walau harus berjuang menggoresnya sampai terang

adakah bintang-bintang bersedia membantuku menabuh genderang perang dengan ketiadaan ?

ataukah memang ini keadaan harus diarungi sebagai bagian dari perjalanan ?

kemana genggam tangan yang biasa bantu mengarahkan dalam kebutaan ?

aku sendiriankah ?.........

s e n y a p

|

masih senyap;

gerimis...

sebentar lagi senja turun perlahan ke balik bukit

mengendap merah dan daun basah jatuh ke teras

sementara aku sudah terburu-buru menghalau waktu

membaca bulir-bulir detik berikutnya


Entah......

|

kau ternyata ada,

walau malam ini aku tidak bisa melihatmu...

|


menarik senja ke peraduan
jingga direngkuh malam
pekat dililit kelam
terbenam
peistirahatan
dalam sujud maghrib penuh keinginan

hujan, akan mulai lagi mengisi rahim semesta
lalu angin membawa kabar,
"lekas kembali menghimpun diri!"
|


aku tenggelam di malam
ketika pekat meluruh di atasku

sendiri di bawah langit
dinginnya es
menyapa wajahku
dentang jam sesekali menggema

pada malam ini
aku mendengar kegelapan bernapas
aku merasakan keputusasaan tenang
mendengarkan keheningan

seseorang mungkin ada di sana
di kesepian meronta pekat
ya, mungkin seseorang ada di sana

entahlah.....